Sabtu, 04 Februari 2017

Penyakit Asam Lambung Dan Maag Pelan Tapi Mematikan, Waspadai Dan Perhatikan Hal Berikut Ini



Penyakit maag dan asam lambung sering menimpa siapa saja. Penyakit ini biasanya jamak terjadi dimasyarakat Indonesia. Namun perlu anda ketahui jika penyakit maag dan asam lambung itu dua hal yang berbeda. Meskipun keduanya berbeda, jangan menganggap remeh karena bisa berakibat buruk.
Baru-baru ini, Jean Patty kontestan Puteri Indonesia 2016 asal Maluku, dikabarkan meninggal karena penyakit asam lambung yang dideritanya. Bukan cuma Jean, seniman senior Didi Petet juga meninggal karena penyakit asam lambung.
Penyakit maag atau indigestion adalah peradangan mukosa atau lapisan kulit dalam lambung yang disebabkan oleh banyak factor. Gejala penyakit maag yang muncul biasanya kembung, mual, muntah, sendawa berlebih, dan rasa sakit pada bagian ulu hati.
Sebagian besar maag sering dianggap sepele. Dirangkum dari cnn Indonesia, padahal sebenarnya penyakit maag menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyempitan kerongkongan yang mengakibatkan susah menelan, esofagus barret, atau terpapar asam lambung pada kerongkongan, hingga ‘bocornya’ asam lambung sampai usus halus.
 
 
Perlu pemeriksaan lebih lanjut jika mengalami muntah, kehilangan berat badan, hingga sulit menelan. Sebenarnya penanganan awal bisa dilakukan. Seperti mengonsumsi obat maag yang mengandung alginat, antibiotik, dan antidepresan. Tetapi alangkah baiknya jika segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan tindakan yang tepat.
Berbeda dengan maag, penyakit asam lambung atau gastroestophageal reflux adalah kondisi dimana kadar asam lambung naik dan menuju kerongkongan. Penderita penyakit ini merasakan pahit. Rasa pahit tersebut muncul di kerongkongan dan menimbulkan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada. Terkadang gejala ini sering disalah artikan sebagai serangan jantung.
Asam lambung muncul karena tidak berfungsinya katup yang ada di ujung lambung. Katup bernama lower esophageal sphincter (LES) ini berfungsi sebagai pintu otomatis saat makanan atau minuman lewat. LES ini akan menutup, mencegah asam lambung dan makanan yang dicerna naik ke kerongkongan.
Longgarnya LES menimbulkan kebocoran asam lambung. Hal menyebabkan dinding saluran pencernaan terkikis dan meradang karena asam lambung bersifat korosif.
“Asam lambung sebenarnya tidak langsung menyebabkan kematian, tapi bisa menyebabkan komplikasi organ lain dan bisa berujung ke serangan jantung, stroke, pendarahan, infeksi,” ujar Ari Fahrial Syam dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, beberapa waktu lalu. Dikutip dari cnn Indonesia.
Ada beberapa cara agar terhindar dari penyakit ini, seperti menjaga berat badan, menjaga pola makan, menghindari makanan berlemak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.